Harmonisasi
Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan kompatibilitas(kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam.
Harmonisasi dengan
standardisasi memiliki perbedaan yaitu standardisasi berarti penetapan
sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan dalam penerapannya satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar
diimplementasikan secara internasional.
Di
dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam
pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya
pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika
tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang
mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi
masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami
laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk
akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing negara.
Dewan standar tersebut menyusun standar
akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang
ada di negara tersebut juga. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh
masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu
negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.
Harmonisasi akuntansi
mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan
pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek, dan
3. Standar audit Survei Harmonisasi
Internasional.
Manfaat dari
harmonisasi
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi.
1. Bagi banyak negara, belum terdapat suatu
standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang diakui secara
internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara-negara
tersebut melainkan juga memungkinkan mereka dengan seketika menjadi bagian dari
arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
2. Internasionalisasi yang berkembang dari
perekonomian dunia dan meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di
dalam kaitannnya dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah
argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit
yang berlaku secara internasional.
3. Adanya kebutuhan dari perusahaan untuk
memperoleh modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba ditahan untuk
mendanai proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri yang tersedia, telah
meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi.
Keuntungan harmonisasi internasional
- Bahasa, Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
- Harmonisasi perpajakan an sistem jaminan social, Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian harmonisasi internasional
Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
- Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
- Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang
- perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
Standar Akuntansi
Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual
yang menjadi dasar pelaksanaan teknik- tekniknya, kerangka dasar konseptual ini
terdiri dari standar ( teknik, prinsip ) dan praktik yang sudah diterima oleh
umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Setardar akuntansi mencakup peraturan
dan prosudur yang sudah disusun dan telah disahkan oleh lembaga resmi (
standard setting body ) pada saat tertentu.
Standar akuntansi
ini merupakan masalah penting dalam propesi dan semua pemakai laporan yang
memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar
standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
Standar akuntansi ini akan terus – menerus berubah dan berkembang sesuai
perkembangan dan tuntutan masyarakat. Belkaoui ( 1985 ) mengemukakan alasan
pentingnya standar akuntansi yang baku sebagai berikut:
1. Dapat menyajikan
informasi tentang informasi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan.
Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan
mempunyai sifat yang jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.
2. Memberi pedoman
dan peraturan bekerja bagi akuntan agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan
hati – hati, independen, dan dapat mengapdikan keahliannya dan kejujurannya
melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
Secara garis besar
ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama,
berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang
berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah
transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang,
modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua, adalah pengukuran dan penilaian.
Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan
baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan
keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah
pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan
sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir
adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini
digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut
disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat
disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa
penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.
b.
Pro dan Kontra Harmonisasi standar Akuntansi Internasional
Dewasa ini
harmonisasi akuntasi merupakan sebuah permasalahan yang menantang dan
kontrovesial berkaitan dengan pembuatan standar akuntansi dan peraturan pasar
secara profesional. Diskusi-diskusi yang dilakukan saat ini berfokus pada
pengalaman dari Amerika Utara, Inggris, dan Daratan Eropa (Hergarty 1997,
Zarzeski 1996, Bayless et el, 1996). Diskursus akuntansi internasional diwarnai
oleh suatu kecenderungan utama untuk mendukung argument-argumen akan pentingnya
program harmonisasi.
Pandangan yang
mendukung harmonisasi internasional adalah harmonisasi (bahkan standarisasi)
memiliki banyak keuntungan. Keuntungan dari harmonisasi adalah banyaknya
komparabilitas informasi keuangan internasional. Komparabilitas tersebut akan
menghilangkan kesalahpahaman realibilitas laporan keuangan “asing” dan akan
menghapus salah satu hambatan paling penting dalam aliran investasi
internasional. Keuntungan kedua dari harmonisasi adalah hemat waktu dan biaya
yang sebelumnya dihasilkan untuk mengkonsolidasi informasi keuangan yang
berbeda-beda ketika lebih dari satu laporan dibutuhkan untuk memenuhi praktik
atau hokum internasional yang berbeda-beda.
Namun adapula
Kontra dalam harmonisasi standar akuntansi internasional seperti dikutip dalam
(Vibiznews - Finance)- Di harian Antara Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)
Siti Fadjrijah mengatakan, pihaknya akan mewajibkan penerapan Standar Akuntansi
Internasional (IAS) 39 dan 32 bagi lembaga keuangan termasuk perbankan pada
2010 untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan. Isu utama dalam penerapan
IAS itu adalah penerapan fair value, yang berbeda dari nilai pasar (`market
value`) karena komponen penghitungan yang berbeda. Indonesia harus mengadopsi
standar akuntansi internasional (International Accounting Standard/IAS) untuk
memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau
sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan
perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yangmahal.
Membahas tentang
IAS saat ini lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi standar
akuntansi ini antara lain adalah IASC (International Accounting Standard
Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for Economic
Cooperation and Development). Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi
ini adalah perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional,
organisasi perdagangan, serta IOSCO (International Organization of Securities
Commissions)
Banyak pro dan
kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring waktu, Standard
internasional telah bergerak maju, dan menekan Negara-negara yang kontra.
Contoh Lain dari kontra adlah : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS
sebagai dasar pelaporan keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang
mencatatkan saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang makin
meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para pembuat
laporan non-AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB untuk
mengembangkan standard akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yang
digunakan dalam penawaran lintas batas.
c.
Rekonsiliasi dan pengakuan bersama atau timbal balik terhadap perbedaaan
Standar Akuntansi
a. Rekonsiliasi
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi Negara asal, tapi harus menyediakan rekonsiliasi
antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di Negara asal dan di Negara dimana
laporan keuangandilaporkan.
Rekonsiliasi
berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap
berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya
menyajikan ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
b. Pengakuan
bersama / timbal balik / resiprositas
Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar negeri asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal. Resiprositas
tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas Negara dan dapat
menimbulkan “lahan bermain yang tisak seimbang” yang mana memungkinkan
perusahan-perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila
dibandingkan dengan yang diterapkan terhadap perusahaan domestic.
Rekonsiliasi dan
Pengakuan Bersama
Sejalan dengan
penerbitan dan perdagangan saham internasional yang semakin berkembang,
masalah-masalah yang terkait dengan penyerahan laporan keuangan dalam wilayah
non domestic semakin menjadi penting. Beberapa pendukung berpendapat bahwa
harmonisasi internasional akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang
terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas Negara.
Dua pendekatan lain
yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
(1)rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai
“imbalbalik”/resiprositas). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun laporankeuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting
(seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di negara
dimana laporan keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS
(SEC).Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal
menerimalaporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip
negara asal.Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan
berdasarkan GAAP ASuntuk pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing.
Sejalan dengan
perdagangan modal maka hermonisasi menjadi penting terhadap masalah-masalah
yang terkait dengan isi dengan isi laporan keuangan lintas Negara.
Pendekatan
dilakukan dengan cara rekonsiliasi, dan pengakuan bersama.
Dengan penyeragaman
laporan keuangan yang lengkap berdasarkan prinsip yang berbeda.
d.
Organisasi yang Mempromosikan Harmonisasi dan Memiliki peran penting Dalam
penetapan Standar akuntansi Internasional.
Enam organisasi
telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan
dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1)
Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2)
Komisi Uni Eropa (EU)
3)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4)
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5)
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
– UNCTAD).
6)
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (Kelompok Kerja OECD).
Badan Standar
Akuntansi International (IASB)
Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), dahulu IASC, merupakan badan pembuat standar
sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi
akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun
2001(Reorganisasi tersebut membuat IASC ke dalam suatu organisasi payung yang
dibawahnyamengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan sebuah
Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
Komisi Uni Eropa
(EU)
Uni Eropa (UE,
bahasa Inggris: European Union atau EU) adalah sebuah organisasi
antar-pemerintahan dan supra-nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa,
yang sejak 1 Januari 2007 telah memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini didirikan
atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan
Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun, banyak aspek dari EU timbul sebelum
tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya, kembali ke tahun 1950-an.
Organisasi
internasional ini bekerja melalui gabungan sistem supranasional dan
antarpemerintahan. Di beberapa bidang, keputusan-keputusan ditetapkan melalui
musyawarah dan mufakat di antara negara-negara anggota, dan di bidang-bidang
lainnya lembaga-lembaga organ yang bersifat supranasional menjalankan tanggung
jawabnya tanpa perlu persetujuan anggota-anggotanya. Lembaga organ penting di
dalam UE adalah Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, Dewan Eropa, Mahkamah Eropa, dan
Bank Sentral Eropa. Terdapat pula Parlemen Eropa yang anggota-anggotanya
dipilih langsung oleh warga negara anggota.
Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (International of Securities
Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada
di lebih 100 negara. IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan
internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan
memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga.
Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
IFAC merupakan
organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan pada tahun 1977,
misi IFAC adalah “untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan
harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi
secara konsisten demi kepentingan umum.”
International
Standars of Accounting and Reporting (ISAR) dan United Nations Conference
on Trade and Development (UNCTAD)
Kelompok Kerja Ahli
Antarpemerintah Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (ISAR) diciptakan
oleh Ekonomi PBB dan Dewan Sosial (ECOSOC) tahun 1982, dan merupakan
satu-satunya badan ahli antarpemerintah difokuskan pada transparansi perusahaan
dan isu-isu akuntansi. Diselenggarakan oleh Konferensi PBB mengenai Perdagangan
dan Pembangunan, karya Isar yang mencakup berbagai isu pelaporan perusahaan
keuangan dan non-keuangan. Misinya adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi
berkelanjutan dan stabilitas keuangan dengan berkontribusi terhadap peningkatan
transparansi perusahaan.
UNCTAD tuan rumah
sidang tahunan Isar di markas PBB di Jenewa. Beberapa ratus ahli dari lebih
dari setengah negara-negara anggota PBB berpartisipasi dalam sidang tahunan di
Jenewa. Peserta meliputi: pembuat kebijakan, regulator, dan perwakilan dari
akademisi, masyarakat sipil, industri swasta dan berbagai organisasi akuntansi
nasional, regional dan internasional.
Kelompok Kerja
dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok
Kerja OECD).
Merupakan sebuah
organisasi internasional hanya Artikel Baru Tiga puluh `negara Yang menerima
Prinsip Demokrasi Perwakilan Dan Ekonomi Pasar prabayar bebas. Berawal years
1948 Artikel Baru NAMA Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi eropa (OEEC -
Organisasi Eropa Kerjasama Ekonomi), dipimpin Oleh Robert Marjolin Bahasa Dari
Perancis, untuk membantu menjalankan Marshall Plan, untuk Rekonstruksi eropa
Penghasilan kena pajak Perang Dunia II. Kemudian, keanggotaannya merambah
`negara-` negara non-eropa, Dan years 1961, dibentuk Dilaporkan menjadi OECD
Oleh Konvensi tentang Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi Dan Pengembangan.
e.
Pendekatan Baru Uni Eropa dan mengkaitkannya dengan integrasi pasar keuangan
Eropa.
Salah satu tujuan
EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai tujuan
ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang
sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bag
•
Perolehan modal dalam tingkat EU;
•
Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
•
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
Direktif Keempat,
Ketujuh dan Kedelapa
Direktif EU
Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set aturan akuntansi
yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar. Direktif Ketujuh, yang
dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan keuangan
konsolidasi.Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai
aspek kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang
diwajibkan oleh hukum (audit wajib).
Direktif Keempat
dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramatis terhadap pelaporan keuangan di
seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh negara anggota EU ke tahap
penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini mengharmonisasikan
penyajian akan rugi dan laba (laporan laba rugi) serta neraca dan menambah
informasi tambahan minimum dalam catatan, secara khusus pengungkapan pengaruh
aturan pajak atas hasil yang dilaporkan.
Pendekatan Baru EU
dan Integrasi Pasar Keuangan Eropa
Komisi mengumumkan
bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan
sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan
pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat
bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar EU
memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
2.
Analisis Laporan Keuangan Internasional
a.
Kesulitan – kesulitan analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar
untuk keunggulan Informasi
Analisis strategi
bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan.
Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi factor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional :
a)
Ketersediaan informasi Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di
beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro
ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak
Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara
berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan
dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka
dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global
seperti standar pelaporan keuangan internasional.
b)
Rekomendasi untuk melakukan analisis Keterbatasan data membuat upaya untuk
melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional
menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk
mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
Suatu Perusahaan
dapat bertahan dan sukses dalam jangka panjang jika mampu mengembangkan
strategi dalam menghadapi lima macam kekuatan kompetitif yang membentuk
struktur kompetisi didalam industrinya yaitu :
a)
Daya Tawar Pelanggan
b)
Daya tawar pemasok
c)
Daya Rival competitor
d)
Ancaman Pendatang baru
e)
Ancaman subtitusi
5 Strategi
kompetitif dasar yaitu :
1. Strategi
Kepemimpinan dalam Biaya
•
Penggunaan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
•
Penggunaan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
2. Strategi
Diferensiasi
•
Mengembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan
jasa
•
Menggunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para
pesaing
•
Menggunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang
dipilih
3. Strategi Inovasi
•
Membuat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
•
Mengembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuan TI
•
Membuat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis
akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi atau layanan pelanggan,
atau mempersingkat waktu ke pasar
4. Strategi
Pertumbuhan
•
Menggunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
•
Menggunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa
lainnya
5. Strategi
Persekutuan
•
Menggunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra
bisnis
•
Mengembangkan SI antar perusahaan yang dihubungkan oleh internet dan ekstranet
yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para pelanggan, pemasok,
subkontraktor, dan pihak-pihak lainnya
b.
Langkah – langkah Analisis Akuntansi, Pengaruh Analisis akuntansi terhadap
akuntansi antar negara, dan kesulitannya dalam memperoleh informasi yang
diperlukan
Para analis perlu
untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat
dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer
perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan
keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai
dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah
dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a. Identifikasikan
kebijakan akuntansi utama
b. Analisis
fleksibilitas akuntansi
c. Evaluasi
strategi akuntansi
d. Evaluasi
kualitas pengungkapan
e. Indentifikasikan
potensi terjadinya masalah
f. Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi.
Pengaruh
Analisis Akuntansi Terhadap Akuntansi Antar Negara
Analisis keuangan
mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis mengkin beberapa
kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar Negara
asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih.
Sejumlah Negara yang memilki perbedaan yang sangat besar dalam praktik
akuntansi, kualitas pengungkapan, system hokum dan undang undang, sifat dan
ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini
berarti alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang
efektif di wilayah lain. Para analis juga sering menghadapi tantangan besar
untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di kebanyakan Negara pasar yang
berkembang, para analis keuangan sering memiliki tingkat keyakinan atau
keandalan yang terbatas.
Kesulitan
Memperoleh Informasi Akuntansi Internasional
Dalam memperoleh
data Akuntansi Internasional terdapat beberapa kesulitan, antara lain:
a. Penyesuaian
depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu
diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan
LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran
untuk menghapus beban.
d. Reformulasi
Laporan Keuangan Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa
perhitungan pada point-point tersebut di atas.
c.
Mekanisme untuk mengatasi perbedaan Prinsip Akuntansi antar Negara
Beberapa pendekatan
yang dapat dilakukan yaitu :
•
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok
prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang
lebih umum.
•
Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi
di sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan
yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
d.
Kesulitan dan kelemahan dalam Analisis Laporan keuangan Akuntansi Internasional
Analisa laporan
keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
a. Akses informasi
Informasi mengenai
ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa
tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya
muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki
situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber
lainnya.
b. Ketepatan waktu
informasi
Ketepatan waktu
laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda
di tiap Negara.
c. Hambatan bahasa
dan terminology.
Biasanya perbedaan
bahasa antar negara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna
laporan keuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara-negara yang
tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa
negara asalnya.
d. Masalah
mata uang asing.
Akun-akun yang
berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis
permasalahan yaitu :
1. Berkaitan dengan
kemudahan pembaca
2. Menyangkut isi
informasi.
Sebagian besar
perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun keuangannya dalam
mata uang domisili nasional mereka.
e. Perbedaan dalam
jenis dan format laporan keuangan.
Untuk mengatasi
perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum.
Sumber : http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/akuntansi-internasional-bab-8-resume-harmonisasi- akuntansi-internasional/
http://virdhawaty.blogspot.com/2011/03/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
http://wenysilvia130706.blogspot.com/2011/05/organisasi-promotor-harmonisasi-standar.html